Siapakah Bambang Sudihartoto yang kerap aktif di FB Group Arduino Indonesia ? (Part 1)

Untuk teman-teman yang aktif di Forum Facebook Arduino Indonesia, tentunya  sudah tidak merasa asing lagi dengan nama Bapak Bambang Sudihartoto. Beliau sangat aktif menjawab pertanyaan dan memberikan panduan kepada siapapun yang menghadapi masalah dengan rangkaian ataupun program pada proyek Arduino-nya. Beliau melakukan hal ini hanya dengan satu syarat, yakni yang meminta tolong benar-benar ada niat belajar dan tidak meminta source code program Arduino secara instan :). Tentunya rekan-rekan cukup penasaran kan, siapakah sosok Pak Bambang ini ? Berikut ini bincang singkat saya dengan Pak Bambang hari Sabtu kemarin (21 Maret 2015) di kediaman beliau di Jalan Sekelimus Bandung :

 

 Pak Bambang saat diinterview di kediamannya.

Pak Bambang saat diinterview di kediamannya.

 

Selamat siang, Pak Bambang, boleh sharing  cerita tentang pengalamannya di dunia elektronika?

Ketertarikan saya pada elektronika dimulai ketika melihat eksul elektronika jaman SMA di Purworejo (lulus tahun 1972), namun karena saya anak IPS, saya hanya bisa melihat saja tetapi tidak bisa bergabung. Niat ini saya pendam hingga saya sudah bekerja di salah satu Bank BUMN di Bandung. Ketertarikan terhadap elektronika muncul kembali ketika saya mengamati adik saya bersama teman-teman membawa pulang kit solder elektronika dari Cikapundung (kompleks tempat jual alat elektronika di Bandung-red). Setelah itu pada tahun 1978, saya mulai membeli sendiri elektronik kit dan dilanjutkan dengan mempelajari skematik / komponen elektronika di toko buku Gramedia (nongkrong-red). Dari situ, mulailah saya ketagihan ngoprek, saya sisihkan sebagian gaji saya untuk membeli peralatan, buku, komponen dan sebagainya. Pada tahun 1979, ada seorang teman yang mengajak saya menggunakan radio CB (citizen-band), selang beberapa waktu kemudian, radio CB teman saya, Donni Prihandana rusak karena kecelakaan, dan dia dengan iseng berkata ” Silahkan dicoba untuk dibetulkan, apabila betul, saya tebus. namun apabila tidak bisa diperbaiki, alat tersebut direlakan rusak.” Akhirnya berbekal dengan ilmu otodidak yang pas-pasan, saya berhasil memperbaiki CB tersebut, berita ini pun tersebut beredar di dunia channel radio CB (mirip social media di jaman sekarang), tiba-tiba kerjaan perbaikan dan modifikasi CB datang dengan sendirinya.  Saya yang saat itu sudah menjadi karyawan tetap di bank BUMN, akhirnya mengundurkan diri, karena kebanjiran order.

Wah Pak Bambang, berani juga quit kerjaan yang sudah mantap jadi karyawan tetap.

Ketika itu saya mulai sering telat masuk kantor, kadang harus bolos, karena harus mengejar deadline membereskan service radio CB. Memang sebelumnya saya juga mencoba berwiraswasta sambil bekerja di Bank, contohnya dari menanam kentang, memelihara ayam, menambang batu untuk bahan bangunan, budi daya jamur merang namun karena memang tidak fokus, kurang pasion, dan tidak turun langsung 100% maka kebanyakan bisnis saya gagal. Setelah lama berusaha, saya merasa menemukan passion saya di bidang elektronika ini, yang kebetulan dimulai dengan servis radio CB. Saya memberanikan diri untuk quit kerja pada tahun 1981, dalam kondisi keuangan minus karena punya hutang akibat coba-coba usaha sampingan yang akhirnya selalu rugi. Selama 1 tahun, saya memiliki konsumen tetap cukup banyak, namun beberapa tahun kemudian, mulailah bermunculan beberapa service radio CB karena memang demand nya cukup tinggi.

Berselang 2 tahun kemudian, ada seorang teman membawa sebuah artikel tentang radio FM broadcast (waktu itu baru ada AM), menurut dia,  bidang ini akan booming. Berbekal selembar artikel dari sebuah majalah, saya melakukan beberapa percobaan dan merakit peralatan FM broadcast. Ternyata prediksi teman saya benar-benar kejadian, tahun 1982, pemerintah mengeluarkan ijin untuk broadcast radio FM. Saya mendapatkan order cukup banyak dari beberapa stasiun radio baru di Tangerang, Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar, dan daerah lainnya. Orderan service radio CB pun terpaksa saya lempar ke teman-teman yang mengerjakan hal serupa, karena orderan FM broadcast menyibukan saya sampai awal tahun 1990.

 

 Tripmeter, proyek mikro pertama tahun 1994 (kiri), Hasil PCB menggunakan Smartwork (kanan)

Tripmeter, proyek mikro pertama tahun 1994 (kiri), Hasil PCB menggunakan Smartwork (kanan)

 

Lalu mulai main program mikrokontroler kapan nih pak ?

Pada tahun 1991, dari sebagian uang yang saya berhasil kumpulkan, saya pergunakan juga untuk membeli sebuah komputer PC. Hal tersebut juga bermulai dari teman juga yang meracuni saya untuk main komputer, mereka ingin saya dapat membantu mereka (yang berbackground software) untuk membuat interface dengan hardware. Pada awalnya, saya pergunakan komputer untuk membuat jalur-jalur PCB menggunakan program Smartwork (mirip Eagle kalo sekarang). Pada tahun 1994 ketika orderan radio FM broadcast mulai berkurang,  saya ditawarkan sebuah trainer kit Motorola untuk dioprek oleh pemilik Toko Monitor di Bandung. Dikarenakan kit tersebut tidak kompatibel dengan PC saya, saya pun harus melakukan beberapa modifikasi tambahan, seperti menulis program translator, membuat driver tambahan, ilmu ini saya dapatkan dari teman saya mas Denny Zuko dan mas Raswan Aditya. Jadi pada waktu itu, effort saya untuk dapat memprogram sebuah mikrokontroler jauh lebih besar daripada memprogram Arduino (jaman sekarang-red). Setelah mencoba berkali-kali, akhirnya saya berhasil memprogram mikrokontroller Motorola tersebut. Proyek pertama saya berupa tripmeter yang saya buatkan untuk teman saya yang hobby rally. Waktu itu belum ada GPS, sehingga tripmeter ini sangat berguna untuk orang yang hobby naik mobil rally sambil bernavigasi.

Bagaimana kisah Pak Bambang berikutnya ? Pantau terus blog ini tentang kisah suka-duka dan opini beliau mengenai masa depan industri rekayasa elektronika terutama mengenai Internet Of Things dan IoT Platform Indonesia.

Martin Kurnadi on twitterMartin Kurnadi on linkedin
Martin Kurnadi
Co-founder at IOT.CO.ID
Martin Kurnadi adalah salah satu founder dari IOT.CO.ID, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan produk dan jasa dari Internet of Things di Indonesia. Martin memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Otomatisasi Industri, Pengembangan Produk, dan Manajemen. Kontak saya di : martin.kurnadi@iot.co.id

7 responses to “Siapakah Bambang Sudihartoto yang kerap aktif di FB Group Arduino Indonesia ? (Part 1)

  1. Ada beberapa yang perlu saya luruskan. Saya lulus SMA tahun 72. Mulai nyolder akhir tahun 1978, mengenal CB dari awal tahun 79. Yang saya anggap menjadi titik balik, adalah ketika mas Donni Prihandana pesawat CB nya rusak akibat benturan waktu kecelakaan,
    kemudian direlakan untuk saya bedah.Dari kejadian itu, akhirnya elektronik yang sekedar hoby, bergeser ke komersil.
    Saya resmi keluar dari pekerjaan tetap di BUMN tahun 1981, dalam kondisi keuangan minus karena punya hutang akibat coba2 usaha sampingan yang akhirnya selalu rugi.
    Yang memperkenalkan saya dengan komputer (1991) adalah mas Denny Zuko dan mas Raswan Aditya, kepada beliau2 ini saya banyak belajar tentang komputer dan software. Kemudian berkenalan dengan microcontroller motorola tahun 1994
    Mungkin banyak yang bertanya tanya, kenapa saya ingin berbagi ilmu secara gratis?. Alasannya tidak beda dengan orang yang ingin berbagi makanan karena pernah merasakan kelaparan.
    Salam
    bambang

  2. Luar biasa, saya salut dengan beliau, tanpa masuk jurusannya tapi malah jadi ahli, teringat ketika jaman SD SMP dulu, belajar sendiri ngoprek radio tanpa buku bacaan dan panduan, hanya belajar dari komponen yang ada.
    Maju terus pak.

Comments are closed.