Geeknesia : IOT Platform pendukung Smart City melalui Inovasi dan Kearifan Lokal

AASCS2015

Menyambut acara Asia Africa Smart City Summit di kota Bandung tanggal 22 – 23 April 2015, saya akan membahas mengenai kreasi IOT.CO.ID untuk Indonesia yang dinamakan Geeknesia : Internet Of Things Platfom pertama di Indonesia. Apabila anda masih belum mengetahui apa  “Internet Of Things”, anda bisa membacanya di artikel pertama saya, yang mengupas tuntas tentang Internet Of Things. Dan apabila anda bertanya-tanya hubungan antara Internet Of Things dan Smart City, anda juga dapat membacanya di sini.

Geeknesia dibuat bertujuan  membantu para technopreneur / developer untuk mengembangkan prototype IOT solution hasil ide dan inovasi mereka. Device yang telah disupport seperti Arduino, Raspberry Pi, Intel Galileo dan ESP8266.

Mereka tidak perlu dipusingkan dan terbebani dengan aspek software dari backend cloud yang biasanya dibutuhkan pada sebuah sistem IOT. Bisa dibilang bahwa proses protyping akan jauh lebih cepat dan murah, dengan adanya solusi dari Geeknesia ini. Berikut ini saya lampirkan tipikal diagram arsitektur dari suatu sistem Internet Of Things :

 Diagram Arsitektur dari sebuah sistem IOT

Diagram Arsitektur dari sebuah sistem IOT

 

Suatu sistem Internet Of Things biasanya terdiri dari 4 Komponen yakni Device, Sensors/Actuators, Cloud IOT Plaform, dan yang terakhir adalah interface berupa Web / Mobile Applications. Komunikasi baik antara Device dengan IOT Plaform maupun antara Web / Mobile Apps sudah disediakan oleh Geeknesia berupa fasilitas SDK dan API, yang dapat dipakai secara cuma-cuma untuk proses pengembangan prototype. Berbagai macam Tutorial pula telah disediakan untuk memudahkan para developer menghubungkan device mereka ke Geeknesia IOT Platform dan mengambil data melalui API.

 

Feature : Smart City Bottom Up Participation via  City Collaboration Space

Geeknesia memiliki sebuah fitur menarik yang disebut City Collaboration Space di mana para developer / teknopreneur dapat berkolaborasi mengembangkan produk yang berguna untuk perkotaan / pedesaan. Alat tersebut bisa ditandai di suatu daerah di kota/desa (Geo-location tagging) dan data real time dari alat tersebut di-share untuk umum. Berbagai solusi untuk perkotaan bisa dikembangkan bersama-sama di wadah kolaborasi ini, contohnya alat untuk mengatasi solusi banjir, kemacetan, kebersihan, polusi udara dan lain sebagainya. Bukan suatu kebetulan, pada akhir artikel saya mengenai Perkembangan Smart City di Indonesia, saya sempat mengutarakan konsep mengenai Smart City Ecosystem. Apabila dalam ekosistem ini, para inovator dan teknopreneur dalam negeri diberi kesempatan untuk berkreasi dan berpartisipasi di ekosistem ini, maka  Industri Rekayasa Elektronika Indonesia yang selama ini tertidur dan Industri Kreatif berbasis IT lainnya akan mendapatkan kesempatan untuk lebih berkembang. Mimpi untuk mewujudkan Silicon Valley di Indonesia akan menjadi kenyataan, mengingat market  dan jumlah perkotaan dan pedesaan di Indonesia yang begitu besar jumlahnya.

Apakah kita akan terus menjadi tamu di negeri sendiri ? Keputusan ini ada di tangan kita semua. Jadi tunggu apalagi, ayo segera daftarkan diri anda dengan mengisi nama lengkap dan email di bagian “Sign Up” di halaman utama Geeknesia. Setelah itu, kami akan mengirimkan password untuk akses login anda untuk mencoba Geeknesia IOT Cloud Service.

Baca juga liputan singkat Techinasia mengenai Geeknesia di tautan ini.

 Geeknesia City Collaboration Space

Geeknesia City Collaboration Space

 

 

Martin Kurnadi on twitterMartin Kurnadi on linkedin
Martin Kurnadi
Co-founder at IOT.CO.ID
Martin Kurnadi adalah salah satu founder dari IOT.CO.ID, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan produk dan jasa dari Internet of Things di Indonesia. Martin memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Otomatisasi Industri, Pengembangan Produk, dan Manajemen. Kontak saya di : martin.kurnadi@iot.co.id